Friday, January 12, 2018

Meneladani Rasulullah sebagai Pembawa Rahmat bagi Semesta Alam



Kita semua sepakat bahwa Islam adalah agama rahmat bagi sekalian alam. Agama Islam bukan hanya untuk bangsa Arab namun juga untuk bangsa 'Ajam (non-Arab) sehingga misi Islam melampaui batas-batas suku dan teritorial.

Misi datangnya Rasulullah sebagai penebar rahmat sejak adanya alam semesta ini hingga akhir zaman diabadikan dalam Al-Qur'an:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. 21:107)

Dalam sebuah hadits dinyatakan:

عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ، قَالَ : " أَوْحَى اللَّهُ إِلَى عِيسَى عَلَيْهِ السَّلامُ : يَا عِيسَى ، آمِنْ بِمُحَمَّدٍ وَأْمُرْ مَنْ أَدْرَكَهُ مِنْ أُمَّتِكَ أَنْ يُؤْمِنُوا بِهِ ، فَلَوْلا مُحَمَّدٌ مَا خَلَقْتُ آدَمَ ، وَلَوْلا مُحَمَّدٌ مَا خَلَقْتُ الْجَنَّةَ وَلا النَّارَ ، وَلَقَدْ خَلَقْتُ الْعَرْشَ عَلَى الْمَاءِ فَاضْطَرَبَ ، فَكَتَبْتُ عَلَيْهِ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ مُحَمَّدٌ رَسُولٌ اللَّهِ فَسَكَنَ "

Dari Ibnu Abbas berkata : Allah mewahyukan kepada Isa as.: Wahai Isa, berimanlah kepada Muhammad dan perintahkan kepada orang yang menemuinya dari umatmu untuk beriman padanya. Seandainya bukan karena Muhammad, Aku tidak akan menciptakan Adam. Seandainya bukan karena Muhammad, Aku tidak akan menciptakan surga dan neraka, Aku telah menciptakan arsy diatas air dan dia bergetar maka Aku tulis diatasnya Laa Ilaha illallah Muhammadurrasululullah,  maka dia pun menjadi tenang. ( HR. Al-Hakim )

Karena Islam sebagai rahmat, maka datangnya Islam kesegala penjuru yang mulanya lahir di Arab dan dibawa oleh seorang nabi pilihan dari bangsa Arab bukan untuk mengarabkan seluruh bangsa-bangsa. Islam adalah pemersatu bagi semua bangsa dalam ikatan akidah walau berbeda suku dan bangsanya. Karena sebagai rahmat pula, Islam datang menyempurnakan sistem kehidupan manusia mulai dari akidahnya, akhlaknya hingga tradisinya. Islam datang bukan untuk merusak atau mengobrak-abrik sistem atau tatanan yang sudah ada namun memberikan inspirasi dan evaluasi bagaimana hidup seimbang sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan.

Baca berikutnya: Apakah Air Kencing Unta Menyehatkan?

Rasulullah membawa rahmat sepanjang zaman. Beliau adalah teladan bagi manusia dalam segala aspek. Figur yang ideal karena keluhuran akhlaknya sehingga menjadi panutan bagi seluruh manusia bukan hanya umat Islam tapi seluruh umat beragama.

Kehadiran Rasulullah sebagai rahmat diantaranya ruhnya yang suci dan terlahir dari rahim yang suci. Dibesarkan dan dididik oleh hamba-hamba Allah yang mulia dan pilihan. Alam semesta raya tunduk dan bersujud menyambut kelahiran manusia agung. Sejak kecil bergelar al-Amin sebagai hamba yang terpercaya, pengasih kepada seluruh manusia apapun agamanya, menjadi juru perdamaian saat renovasi Ka'bah hingga menyatukan bangsa-bangsa dalam satu ikatan akidah.

Tak heran jika kemudian Allah dan Malaikat bershalawat kepadanya. Shalawat sebagai tanda penghormatan, jaminan keselamatan, pujian dan do'a serta keberkahan sebab dialah satu-satunya sosok manusia pilihan yang akan memberikan syafaat atau pertolongan bagi seluruh umat.

Karena Rasulullah sebagi rahmat, ajaran yang disampaikannya penuh dengan perdamaian. Bukan ajaran kebencian, pemaksaan dan penindasan. Menyampaikan Islam dengan penuh welas asih, semangat toleransi dan tanpa caci maki.

Karena kehadirannya sebagai rahmat, Rasulullah bukanlah tipe manusia pencela dan bukan pula tipe manusia yang suka melaknat. Misi sucinya dalam menebarkan agama yang mulia tanpa caci maki, beliau tunjukkan saat mendapat tawaran dari malaikat untuk membinasakan kaum Musyrikin.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللَّهِ ادْعُ عَلَى الْمُشْرِكِيْنَ. قَالَ: إِنِّيْ لَمْ أُبْعَثْ لَعَّانًا وَإِنَّمَا بُعِثْتُ رَحْمَةً. 

Dari Abu Hurairah ra., dia berkata: Rasulullah pernah diminta: Wahai Rasulullah, do’akanlah kebinasaan untuk kaum musyrikin! Beliau menjawab: Sesungguhnya aku tidaklah di utus sebagai pelaknat, sesungguhnya aku di utus hanya sebagai rahmat. (HR. Muslim)

Sikapnya sebagai penebar rahmat juga beliau tunjukkan saat membangun kota Madinah. Rasulullah membuat sebuah perjanjian perdamaian bersama kaum Nasrani, Yahudi dan Musyrikin yang disebut Piagam Madinah. Sebuah nota kesepahaman untuk saling menjaga kota Madinah dari rongrongan pihak asing. Bersama-sama membangun kota Madinah dengan semangat perdamaian dan kesetaraan tanpa diskriminasi, tanpa kebencian dan tanpa menaruh curiga diantara umat beragama.

Spirit Islam Moderat yang telah diajarkan Rasulullah di Madinah dengan terbentuknya Piagam Madinah mengilhami umat Islam Indonesia dengan membentuk negara Pancasila. Negara yang dilandasi dengan nilai-nilai ketuhanan yang membumi sesuai dengan kultur dan budaya Indonesia.

Dengan demikian, meneladani Rasulullah sebagai rahmat seluruh alam bukan bermaksud untuk merusak dan mengganti seluruh sistem kehidupan yang sudah ada. Islam sebagai rahmat bukan berarti merusak persatuan bangsa, bukan memusuhi Pancasila, bukan merusak NKRI, bukan bermaksud memaksa umat lain untuk seluruhnya beragama Islam dan bukan pula mengganti dasar negara dengan sistem yang tidak disepakati oleh seluruh komponen bangsa.

Meneladani Rasulullah sebagai rahmat adalah bagaimana umat Islam memberikan pengayoman terhadap kaum minoritas, memberikan teladan bahwa umat Islam adalah sebaik-baik umat (khaira ummah) sehingga umat Islam dikenal karena keluhuran akhlaknya, bukan umat yang gemar menebar kebencian dan permusuhan.




No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...